Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 01 November 2013

Daftar istilah lingkungan hidup


Abatemen
Upaya mengurangi atau melenyapkan pencemaran dengan cara membuat peraturan atau tindakan teknis, atau kedua-duanya
Abrasi
Proses atau peristiwa pengausan oleh gesekan atau gerakkan rombakan air sungai atau laut, air hujan, hujan es, atau angin.
Absolute - Rest Precipitation Tank
Tangki pengendapan diam mutlak atau tanki untuk pengolahan air limbah dengan cara kelompok ; pengolahan ini berbeda dari pengolahan sinambung; setelah didiamkan dua atau tiga jam,air bagian atas dikeluarkan dari atas,sementara lumpur yang mengendap disingkirkan dari bawah.
Abu
Bahan tak terbakar yang tersisa setelah suatu bahan bakar (limbah padat) dibakar
Abu Terbang
Buangan berbentuk partikel halus dan tidak dapat terbakar, yang tersangkut dalam Aliran gas yang keluar dari dalam tanur (fly ash)
Abu Terkaustikkan
Campuran soda abu (Na2CO2) dan soda kaustik (NaOH) dengan kandungan NaOH 15-45%; digunakan sebagai pelunak air, bahan pembersih lemak, juga digunakan dalam industri kulit.(Causticized ash).
Activated Sludge
Lumpur teraktifkan; massa setengah cair yang disingkirkan dari air limbah yang mudah.Mengalir,dan kemudian diaerasi dan dibiaki mikroba aerobik sehingga hasil akhirnya berwarna coklat tua sampai coklat keemasan,terurai sebagian,berbutir,atau bergumpal dengan bau seperti tanah.
Adaptasi
Istilah adaptasi dalam perubahan iklim adalah segala upaya untuk mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh perubahan iklim sekaligus memaksimalkan manfaat positif yang mungkin ditimbulkan.
Adipura Kencana
Penghargaan yang diberikan pemerintah bagi koto-kota yang telah empat kali meraih Adipura.Setiap aspek manajemen dan peran serta masyarakat (termasuk PKK dan Kesehatan) harus mempunyai nilai 80% dari nilai maksimum setiap aspek tersebut,dan nilai fisik harus lebih besar atau sama dengan 80% dari nilai maksimum.
Adsorbable Organic Halide
Parameter yang biasa digunakan untuk mengukur kadar senyawa organik halogen teradsorbsi di dalam contoh air. Nilai parameter ini dikaitkan dengan bahan kimia yang digunakan pada proses pemutihan pulp dengan CI atau CIO2
Adsorpsi
1. Pelekatan suatu bahan pada permukaan suatu padatan atau cair sering digunakan mengekstraksi polutan dengan jalan mengikat dengan bahan adsorben penolakan air,digunakan mengekstraksi minyak dari saluran air dalam tumpahan.
2.Suatu tipe tarik menarik (adesi) yang terjadi pada permukaan suatu padatan atau cairan dalam kontrak dengan medium lain,menghasilkan kenaikan konsentrasi molekul medium hampir disekitar permukaan padat atau cairan itu.
Advanced Chemikal Unit Process
Proses satuan kimia lanjutan;operasi kimia pada skala lebih besar dari pada skala laboratorium yang terdiri dari sederet operasi satuan yang canggih; biasanya dilakukan dalam pabrik kimia maupun dalam pengolahan limbah .
Aerasi
Pengaliran udara ke dalam air untuk menigkatkan kandungan oksigen dengan memancarkan air atau melewatkan gelembung udara ke dalam air.
Aerasi Baur
Proses pemasukan udara atau oksigen ke dalam limbah yang akan diolah dengan cara pembauran (difusi), yakni udara itu dibiarkan membaur (melarut) dalam cairan limbah lewat permukaan cairan yang dangkal. (diffused aeration)
Aerasi Permukaan
Sistem pemberian udara pada permukaan cairan; dengan cara ini akan terjadi proses kelarutan udara pada cairan tersebut sehingga terjadi proses oksidasi zat yang ada di dalam cairan itu
Aerator Parit
Perangkat untuk menjenuhi perairan, misalnya limbah yang akan diolah; dengan oksigen dalam bentuk print. (ditchaerator)
Aerator Parit
Perangkat untuk menjahui perairan, misalnya limbah yang akan diolah; dengan oksigen dalam bentuk print. (ditchaerator)
Aerobic Degestion
Perencanaan aerobik; Proses pencernaan limbah basah dengan bantuan mikroorganisme dan oksigen dari udara.
Aerobic Degister
Pencerna aerobik; tangki dilengkapi pengaduk untuk mencerna limbah basah dengan bantuan mikroorganisme dan oksigen dari udara.
Aerobic Sludge Digestion
Pencernaan lumpur aerobik; Proses mencerna lumpur yang berasal dari limbah industri ataupun kota dengan bantuan mikroorganisme dan udara.
Aerobik
1. Mendapat oksigen molekuler sebagai bagian dari lingkungan. 2. Tumbuh hanya dengan kehadiran oksigen molekuler sebagai organisme aerob. 3. Terdapat hanya dengan kehadiran oksigen molekuler. 4. hidup atau aktif hanya jika tersedia oksigen.
Aerosol
1. Partikel-partikel padat atau cair, diameter kurang dari 1 mikron, tsuspensi dalam keadaan gas. 2. Sistem tersebarnya pertikel halus zat padat atau cairan dalam gas atau udara; partikel itu melayang karena ukuranya cukup kecil.
Aerosols
Partikel cair atau padat yang tersuspensi di udara
Aforestrasi
Konversi lahan bukan hutan menjadi lahan hutan melalui kegiatan penanaman (biasa disebut penghijauan) dengan menggunakan jenis tanaman (species) asli (native) atau dari luar (introduce). Menurut Marrakech Accord (2001) kegiatan penghijauan tersebut dilakukan pada kawasan yang 50 tahun sebelumnya bukan merupakan hutan.
Agen Pembasah
Suatu bahan kimia yang mengurangi tegangan permukaan air dan memungkinkan untuk meresap ke dalam bahan secara lebih cepat.
Agradasi
Pembentukan suatu permukaan melalui pengendapan; suatu gejala jangka panjang atau geologis dalam sedimentasi.
Agroforestry
Sistem pertanian dimana tanaman pangan dan tanaman kehutanan ditanam dalam lahan yang sama.
Air
Istilah air dalam PP No. 82/2001 adalah semua air yang terdapat di atas dan di bawah permukaan tanah kecuali air laut dan air fosil.
Air Agresif
Air yang mempunyai daya mengalir ke suatu tempat.
Air Alam
Air yang terdapat dalam alam, baik dalam atmosfer (butiran air yang berbentuk kabut atau awan), dalam laut dengan kandungan garam yang tinggi, air permukaan (sungai dan danau)yang tawar serta air tanah; namun istilah ini biasanya digunakan dalam perbandingan dengan air olahan (air suling dan air demineral) baik untuk air minum maupun air industri
Air Anaerobik
Air yang praktis tidak mengandung oksigen bebas, baik karena tersekat dari udara bebas maupun karena kandungan zat dengan COD tinggi.
Air Baku
Air dari bahan air yang diolah menjadi air minum yang pada pokoknya dilakukan dengan cara koagulasi pengendapan penyaringan dan penyucihamaan.
Air Basa
Perairan dengan pH di atas 8, yang diakibatkan oleh pencemaran industri atau karena air itu melewati bantuan kapur.
Air Berat
Air yang sebagian besar hidrogennya berupa isotop 2H atau deterium.
Air Influen
Air yang mengalir masuk kedalam lubang-lubang bak cuci rongga terbuka, dan bahkan terbuang serta lenyap kedalam tanah.
Air Limbah
1. Air yang membawa sampah (limbah) dari rumah (tempat tinggal), bisnis, dan industri; suatu campuran air dan pendapatan terlarut atau tersuspensi. 2. air buangan dari hasil kegiatan proses yang dibuang keadaan lingkungan.
Air Limbah Balik
Air limbah yang mengalir balik dalam suatu pengolahan limbah akibat gerakan baling-baling.
Air Limbah Pemberat
Air limbah yang sengaja tidak dibuang karena dipergunakan sebagai bobot pengimbang, misalnya dalam kapal.
Air Lunak
Air yang mengandung ion alkali tanah dengan konsentrasi rendah dan biasanya berasal dari bantuan asam; dikatakan rendah jika kandungan CaCo3 kurang dari 50 mg per liter.
Air Minum
Air yang mutunya (kualitasnya) memenuhi syarat-syarat sebagai air minum seperti yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Air Pemandian Alam
Air dari badan air yang dalam keadaan alami dipergunakan untuk pamandian bagi umum.
Air Permukaan
1. Semua air yang permukaannya terbuka terhadap atmosfir. 2. Semua perairan pada permukaan tanah; dalam oseanografi adalah air permukaan suatu laut yang merupakan lapisan campuran laut itu. (surface water)
Air Ruang-Antara
Air tanah yang terkandung dalam pori atau berada dalam ruang di antara butir-butir bantuan atau endapan.
Air Sadah
Air yang mengandung ion alkali tanah dengan konsentrasi tinggi dan biasanya berasal dari penghanyutan defosit kapur; dikatakan tinggi jika kandungan CaCo3 lebih dari 100 mg per liter.
Air Tambang Asam
Air tambang yang mengandung asam sulfat bebas, yang terbentuk karena pelapukan pirid (besi sulfida).
Air Tanah
1. Semua air yang terdapat dalam lapisan pengandung air di bawah permukaan tanah bebas maupun sebagai air artesis. 2. Air bawah permukaan dalam zone jenuh. 3. Air yang menghuni pori-pori, celah bantuan, dan tanah; rentan terhadap pencemaran kerena tidak mengalir.
Air Tanah Antesedent
Tingkat (drajat) kebahasan suatu lahan (tanah) sebelum irigrasi atau pada permulaan aliran permukaan, yang dinyatakan sebagai suatu indeks atau sebagai jumlah inchi air tanah.
Aklimasi
1. Penyesuaian fisiologis dan prilaku suatu organisme sebagai reaksi terhadap suatu perubahan lingkungan. 2. modifikasi sifat fenotif suatu organisme yang disebabkan lingkungan.
Akuifer
Formasi geologi yang terdiri atas batuan sarang yang mengandung air dengan batuan lulus (pasir atau kerikil) yang mampu mengalirkan air dalam jumlah yang berarti.
Akumulasi
Terkumpulnya suatu zat tertentu menjadi satu kesatuan dalam kurun waktu tertentu.
Aliran Kimiawi
Sirkulasi dari bahan-bahan kimia dalam ekosistem, suatu proses utama yang mengatur hubungan di antara komponen ekosistem.
Aliran Laminar
Aliran non turbulen suatu cairan pada lapisan di dekat suatu ujung; merupakan suatu gerakan terarah cairan atau gas. aliran mulus suatu cairan kental yang tidak bertekanan; semua partikel cairan bergerak membentuk garis terpisah dan bebas.
Alkali (Allcaline)
Bahan kimia dengan dasar kostik yang memiliki kelebihan ion OH, pH dari 7,1 sampai 14. Semakin besar pH semakin tinggi alkalinitasnya.
Alkali Aktif
Konsentrasi gabungan dari natrium hidroksida (NAOH) dan Natrium Sulfida (Na2S) dalam contoh cairan (lindi) pemasak dinyatakan dalam pound per gallon atau kg per meter kubik, atau persentase bahan alkali terhadap berat kering bahan baku serat, umumnya dinyatakan sebagai Na2O.
Alkali Efektif
Jumlah antara NAOH dan 1/2NaS, yang merupakan selisih antara alkali aktif dengan jumlah 1/2Na2S, dinyatakan dalam pound per gallon atau kg per meter kubik, atau persentase bahan alkali aktif terhadap berat kering bahan baku serat, umumnya dinyatakan sebagai Na2O.
Alkalinitas
Kapasitas air untuk menerima proton dan menggambarkan kapasitas bufer alami perairan. perincian alkalinitas permukaan perairan, aslinya, sebagai kandungan karbonat (CO3=), bikarbonat (HCO3-) dan hidroksida (OH-) kadang-kadang juga meliputi kandungan borat, sulfa atau silikat.
Aluvial
tanah berbahan induk aluvium tau bahan endapan dari air yang mengalir.
Ambang
Intensitas maksimum atau minimum suatu stimulus (rangsangan) yang dibutuhkan memproduksi (menimbulkan) suatu respon (reaksi) pada suatu organisme.
Ambang Suhu
Suatu zone transisi sempit antara massa air terbuka dan stratifikasi air litoral dimana isoterm hampir vertikal bersuhu 4 derajat celcius.
AMDAL
Analisa Mengenai Dampak Lingkungan
Anaerobic Decomposition
Penguraian anaerobic; penguraian bahan organic, misalnya yang berasal dari limbah bakteri anaerobic, yaitu bakteri yang hidup dan berkembang biak tanpa kehadiran oksigen bebas.
Anaerobic Sludge Digestion
Pencernaan Lumpur anaerobik; Pencernaan Lumpur sebagian limbah organic dari berbagai sumber secara anaerobik sehingga lumpur itu tidak berbau dan dapat digunakan dalam pertanian tanpa mengganggu; bahan organic yang sangat membutukan oksigen (menyebabkkan COD tinggi ) diubah menjadi metana yang dapat dimanfaatkan, sedangkan lemak dan penyusun lain diurai agar tidak menarik lalat dan kutu; disini dilibatkan dua kelompok bakteri, yaitu penghasil asam (bakteri nonmetanogen) dan penghasil metana.
Analisis Gradien
Cara untuk menghubungkan distribusi spesies dengan perubahan-perubahan lingkungan melalui sampling yang berdasarkan suatu seri komunitas sepanjang satu gradien habitat.
Analisis Lingkungan Strategik
Untuk mengkaji dampak kebijaksanaan sektoral terhadap lingkungan alam maupun lingkungan social. Bermanfaat untuk menganalisis dampak lingkungan dari suatu rencana tata ruang atau rencana pengembangan wilayah yang mengatur berbagai kegiatan sektoral dalam kawasan geografik tertentu.
Analisis Manfaat Dan Biaya
Alat untuk menentukan sejauh mana pemeliharan dan peningkatan suatu lingkungan harus dilakukan. Analisis manfaat dan biaya dapat membantu melindungi dan mengelola mutu lingkungan dengan berbagai cara.
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
1.Analisis mengenai dampak lingkungan adalah hasil studi mengenai dampak penting suatu Usaha atau kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungkan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan. 2.AMDAL Kegiatan terpadu /multi sektor adalah hasil studi mengenai dampak penting usaha atau kegiatan yang terpadu yang direncanakan terhadap lingkungan hidup dalam satu kesatuan hamparan ekosistem dan melinatkan kewenangan lebih dari satu instansi yang bertanggung jawab. 3.AMDAL kawasan adalah hasil studi mengenai dampak penting usaha.atau kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup dalam satu kesatuan hamparan ekosistem dan menyangkut kewenangan satu instansi yang bertanggung jawab.
Analisis Mikroskopik
Analisis untuk menentukan jenis mikroorganisme yang ada dalam suatu buangan; analisis Ini digunakan untuk menentukan tingkat bahaya terhadap suatu penyakit.
Anomali Cuaca
Kondisi cuaca yang menyimpang dari keseragaman sifat fisiknya.
Apitan Aliran Air
Sistem yang meliputi sungai, daerah sekitar yang mempengaruhi aliran sungai, sistem akuatik dan manusia serta hasil perlakuannya terhadap daerah tersebut. (water-shed)
Approach Floiw (Pipa Umpan)
Sistem perpipaan dengan berjalannya lembaran pada mesin kertas.
Arah Mesin
Arah kertas yang sesuai dengan arah berjalannya lembaran pada mesin kertas.
Arus
Gerakan air yang tidak priodik, ditimbulkan oleh tenaga luar , termasuk gesekan tekanan angin, berubah karena tekanan atmosfer, bergradian densitas horizontal disebabkan perbedaan pemanasan atau karena difusi bahan terlarut dari sedimen dan aliran air ke danau berhubungan dengan waktu penyimpangan dan pengeluaran.
Atmosfer
Lapisan udara yang menyelimuti planet bumi. Atmosfer terdiri dari nitrogen (79,1%), oksigen (20,9%), karbondioksida (60,03%) dan beberapa gas mulia (argon, helium, xenon dan lain-lain), ditambah dengan uap air, ammonia, zat-zat organik, ozon, berbagai garam-garaman, dan partikel padat tersuspensi. Atmosfir bumi terdiri dari berbagai lapisan, yaitu berturut-turut dari bawah ke atas adalah troposfer, stratosfer, mesosfer, dan termosfer.
Atmosfer Berasbut
Atmosfer yang mengandung sekaligus asap dan kabut; biasanya kandungan hidrokarbon (sisa bahan bakar motor) dan oksida-oksida nitrogen dalam udara itu tinggi sehingga dengan bantuan sinar matahari oksida nitrogen dan oksigen akan membentuk ozon dan ozon bersama hidrokarbon membentuk asap kabut.
Atmosphere Major Region
Daerah utama atmosfer; bagian bawah atmosfer sampai ketinggian 50 km; terdiri dari troposfer (0-16 km) dan stratosfer (16-50 km).
Audit Produksi Bersih
Upaya terpadu dalam mengumpulkan informasi dan analisisnya yang diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan bahan baku, energi dan sumber daya lainnya serta mengganti atau mengurangipenggunaan bahan baku, energi dan sumber daya lainnya serta mengganti atau mengurangi penggunaan bahan baku berbahaya dan beracun di dalam proses produksi, sehingga mengurangi jumlah dan toksisitas seluruh emisi dan limbah sebelum keluar dari proses. 

KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP


Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam
Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia telah menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang tsunami yang memporak-porandakan bumi Serambi Mekah dan Nias, serta gempa 5 skala Ritcher yang meratakan kawasan DIY dan sekitarnya, merupakan contoh fenomena alam yang dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi.

Peristiwa alam lainnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
a. Letusan gunung berapi
Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi.
Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara
lain berupa:
1) Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan.
2) Lava panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui.
3) Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui.
4) Gas yang mengandung racun.
5) Material padat (batuan, kerikil, pasir), dapat menimpa perumahan, dan lain-lain.

b. Gempa bumi
Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal, di antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat memprediksikan kapan terjadinya gempa.
Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya:
1) Berbagai bangunan roboh.
2) Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus.
3) Tanah longsor akibat guncangan.
4) Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.
5) Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang).

c. Angin topan
Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah.
Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok. Serangan angin topan bagi negara-negara di kawasan Samudra Pasifik dan Atlantik merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah di kawasan California, Texas, sampai di kawasan Asia seperti Korea dan Taiwan, bahaya angin topan merupakan bencana musiman. Tetapi bagi Indonesia baru dirasakan di pertengahan tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan iklim di Indonesia yang tak lain disebabkan oleh adanya gejala pemanasan global.
Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya. Serangan angin topan (puting beliung) dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk:
1) Merobohkan bangunan.
2) Rusaknya areal pertanian dan perkebunan.
3) Membahayakan penerbangan.
4) Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal.
2. Kerusakan Lingkungan Hidup karena Faktor Manusia
Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai ke bentuk kehidupan modern seperti sekarang ini. Namun sayang, seringkali apa yang dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan generasi berikutnya. Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia membawa dampak buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup.

Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia, antara lain:
a. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya kawasan industri.
b. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan.
c. Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.
Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
a. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).
b. Perburuan liar.
c. Merusak hutan bakau.
d. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.
e. Pembuangan sampah di sembarang tempat.
f. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).
g. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.

UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja, melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula. Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu kita kelak.
Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun program pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai pembangunan berwawasan lingkungan.
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan. Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992. Di dalamnya terkandung 2 gagasan penting, yaitu:
a. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup.
b. Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai berikut:
a. Menjamin pemerataan dan keadilan.
b. Menghargai keanekaragaman hayati.
c. Menggunakan pendekatan integratif.
d. Menggunakan pandangan jangka panjang.
Pada masa reformasi sekarang ini, pembangunan nasional dilaksanakan tidak lagi berdasarkan GBHN dan Propenas, tetapi berdasarkan UU No. 25 Tahun 2000, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN).
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mempunyai tujuan di antaranya:
a. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
b. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.
c. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.
1. Upaya yang Dilakukan Pemerintah
Pemerintah sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya memiliki tanggung jawab besar dalam upaya memikirkan dan mewujudkan terbentuknya pelestarian lingkungan hidup. Hal-hal yang dilakukan pemerintah antara lain:
a. Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata Guna Tanah.
b. Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
c. Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).
d. Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan, dengan tujuan pokoknya:
1) Menanggulangi kasus pencemaran.
2) Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).
3) Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).
e. Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.

Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama Pemerintah
Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Beberapa upaya yang dapat dilakuklan masyarakat berkaitan dengan pelestarian lingkungan hidup antara lain:
a. Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)
Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan masalah tanah. Banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terus berlangsung, maka bukan mustahil jika lingkungan berubah menjadi padang tandus. Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan.
b. Pelestarian udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernapas memerlukan udara. Kalian mengetahui bahwa dalam udara terkandung beranekaragam gas, salah satunya oksigen.
Udara yang kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar oksigen berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap organisme. Maka perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain:
1) Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita
Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Rusaknya hutan menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga produksi oksigen bagi atmosfer jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap air, sehingga kelembapan udara akan tetap terjaga.
2) Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di perkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.
3) Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozon menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer yang berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu memantulkan kembali sinar ultraviolet ke luar angkasa yang dipancarkan oleh matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan akan merusakkan jaringan kulit dan menyebabkan meningkatnya suhu udara. Pemanasan global terjadi di antaranya karena makin menipisnya lapisan ozon di atmosfer.

c. Pelestarian hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak. Pembalakan liar yang dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kerusakan hutan. Padahal hutan merupakan penopang kelestarian kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya menyediakan bahan pangan maupun bahan produksi, melainkan juga penghasil oksigen, penahan lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air.
Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:
1) Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
2) Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
3) Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
4) Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.
5) Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan.
d. Pelestarian laut dan pantai
Seperti halnya hutan, laut juga sebagai sumber daya alam potensial. Kerusakan biota laut dan pantai banyak disebabkan karena ulah manusia. Pengambilan pasir pantai, karang di laut, pengrusakan hutan bakau, merupakan kegatan-kegiatan manusia yang mengancam kelestarian laut dan pantai. Terjadinya abrasi yang mengancam kelestarian pantai disebabkan telah hilangnya hutan bakau di sekitar pantai yang merupakan pelindung alami terhadap gempuran ombak.

Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:
1) Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai.
2) Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.
3) Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.
4) Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.

e. Pelestarian flora dan fauna
Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan, tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan.
Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah:
1) Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.
2) Melarang kegiatan perburuan liar.
3) Menggalakkan kegiatan penghijauan.

PENGERTIAN LINGKUNGAN


Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar.
Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.

LINGKUNGAN HIDUP
Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi.
Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Unsur Hayati (Biotik)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama manusia.
2. Unsur Sosial Budaya
Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.
3. Unsur Fisik (Abiotik)
Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.

 

Blogger news

Blogroll

About